Masyarakat yang jembatannya rusak sangat berharap ada perbaikan karena jembatan tersebut merupakan akses vital untuk kegiatan sehari-hari, sekolah, dan ekonomi. Harapan ini muncul karena kondisi jembatan yang mengancam keselamatan warga masyarakat setempat, dan bisa menyebabkan keterlambatan aktivitas, dan bahkan pernah menyebabkan kecelakaan. Warga terkadang melakukan perbaikan swadaya (gotong royong) sambil menunggu bantuan dari pemerintah.
Akses Jembatan sering kali merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan suatu daerah dengan wilayah lain, sehingga kerusakan akan sangat mengganggu aktivitas.
Jembatan yang rusak tidak layak dilalui karena loning tidak kuat atau papan lapuk dan dapat menyebabkan kecelakaan bagi pengendara, termasuk anak sekolah dan juga
Gangguan Ekonomi. Kerusakan jembatan menghambat mobilitas warga, yang berdampak pada kegiatan ekonomi seperti bekerja di kebun atau ke pasar.
Akses Pendidikan: Jembatan merupakan jalur penting bagi siswa dan guru untuk pergi ke sekolah, dan kerusakannya menyebabkan ketidaknyamanan dan keterlambatan.
Warga sering kali melakukan perbaikan mandiri secara gotong royong demi kelancaran aktivitas mereka sambil menunggu perbaikan permanen dari pemerintah. Warga menyampaikan harapan melaluii media sosial, atau perwakilan warga, agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan. Beberapa kasus perbaikan sementara mungkin dilakukan oleh pemerintah desa atau pihak terkait lainnya untuk memastikan jembatan tetap bisa digunakan meskipun belum permanen, Tutur warga.
(Ah,Sin)
0 Komentar