Sanggau, Kalbar ,- Di jantung Borneo, tepatnya di Kabupaten Sanggau, sebuah gaung kebangsaan menggema. Bukan dari hiruk pikuk kota, melainkan dari balai-balai desa yang menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat.
Pagi itu, dalam bingkai Bimbingan Teknis (Bimtek) yang bertajuk "Peningkatan Kapasitas Pemimpin Berwawasan dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia," Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, membuka tirai kesadaran.
Ia mengajak seluruh kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Sanggau untuk menyelami samudra wawasan kebangsaan, merajut kembali benang-benang persatuan yang kerap terabaikan di tengah riuhnya zaman.
Ketika Desa Menjadi Benteng Terakhir
Bupati Ontot memulai pidatonya dengan untaian syukur kepada Sang Pencipta, atas karunia kesehatan dan kesempatan yang terlimpah, memungkinkan setiap insan mengemban amanah dengan segenap jiwa.
Ia menegaskan, desa bukanlah sekadar gugusan rumah dan ladang, melainkan pilar utama yang menopang keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebuah pernyataan yang sarat makna, mengingatkan kita bahwa kekuatan bangsa ini berawal dari titik-titik terkecil, dari setiap jengkal tanah yang disebut desa.
Pemahaman akan wawasan kebangsaan dan semangat bela negara, lanjut Bupati, tak hanya menjadi monopoli aparatur pusat atau provinsi.
Justru di desalah, nilai-nilai itu harus bersemi, tumbuh subur dalam sanubari setiap pemimpin dan masyarakat.
Mengapa? Karena di desalah masyarakat bersentuhan langsung dengan pemerintahan, merasakan denyut pembangunan, dan mengukir kisah kebersamaan.
"Peningkatan kapasitas pemimpin yang berwawasan dalam kerangka NKRI adalah aspek krusial dalam mewujudkan pemerintahan desa yang baik, akuntabel, profesional, transparan, dan efisien," tandasnya, suaranya mengalun penuh keyakinan.
Menyelami Samudra Tujuan: Mengukir Jiwa Nasionalis
Bimtek ini, sejatinya, bukan sekadar agenda rutin. Ia adalah mercusuar, penunjuk arah bagi para pemimpin desa dalam mengarungi gelombang tantangan.
Bupati Ontot menguraikan enam poin penting yang menjadi tujuan mulia dari perhelatan ini:
1. Menguatkan Akar Pemahaman Kebangsaan: Tujuan utama adalah membekali para kepala desa dan anggota BPD dengan pemahaman yang utuh dan kuat tentang nilai-nilai dasar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ibarat pohon, wawasan kebangsaan adalah akarnya, menancap kokoh menopang tegaknya bangsa.
2. Menumbuhkan Jiwa Bela Negara dari Hati: Bela negara bukan hanya tentang senjata dan medan perang. Menjaga desa, menciptakan harmoni, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati adalah wujud nyata bela negara. Bimtek ini bertujuan menanamkan kesadaran itu, bahwa setiap tindakan di desa adalah bagian dari upaya mempertahankan keutuhan NKRI.
3. Membentuk Pemimpin Berkarakter Nasionalis yang Berani: Pemimpin desa adalah cerminan karakter bangsa. Mereka harus dibekali dengan jiwa kepemimpinan yang cinta tanah air, anti-radikalisme, dan menjunjung tinggi persatuan serta kesatuan bangsa. Mereka adalah garda terdepan penangkal segala bentuk perpecahan.
Meningkatkan Kapasitas Menyikapi Isu Sosial dan Ideologi: Zaman terus bergerak, membawa serta isu-isu kompleks. Pemimpin desa harus sigap mengenali dan menangani potensi konflik sosial, penyebaran paham intoleran, serta ancaman terhadap ideologi Pancasila di tingkat desa. Mereka adalah detektor dini, penjaga ketahanan sosial.
4. Mendorong Kolaborasi yang Harmonis dan Pro-NKRI: Kepala desa dan BPD adalah dwitunggal, dua raga dalam satu visi. Bimtek ini hadir untuk memperkuat kerja sama antara keduanya, menjadikan mereka garda depan dalam menjaga stabilitas, kerukunan, dan memastikan setiap langkah pembangunan berpihak pada kepentingan NKRI.
5. Menumbuhkan Kepedulian terhadap Tugas sebagai Pemimpin Bangsa di Tingkat Lokal: Setiap keputusan di desa, sekecil apa pun, memiliki dampak terhadap ketahanan nasional, baik secara ekonomi, sosial, maupun ideologis. Bimtek ini membangun kesadaran tersebut, menanamkan rasa tanggung jawab sebagai pemimpin bangsa di level akar rumput.
Pesan-pesan Emas dari Sang Bupati: Pelita di Jalan Pengabdian
Dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab, Bupati Ontot menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya Bimtek ini.
Ia berharap, setiap pesan yang disampaikan dapat menjadi pedoman dalam mengikuti dan mengimplementasikan pelajaran yang didapat:
- Jadikan Wawasan Kebangsaan Landasan Kepemimpinan Desa: "Jangan beri ruang bagi paham intoleran, radikalisme, dan perpecahan di tengah masyarakat!" tegas Bupati. Sebagai pemimpin di garda terdepan, kepala desa dan ketua BPD wajib memiliki pemahaman ideologis yang kuat terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
-Bangun Sinergi antara Kepala Desa dan BPD: Desa tak akan maju jika kepala desa dan BPD tak sejalan. Bimtek ini adalah momentum emas untuk memperkuat komunikasi, kolaborasi, dan saling percaya, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat di atas segalanya.
-Perkuat Jiwa Bela Negara dalam Skala Lokal: Bela negara tak melulu dengan senjata. "Menjaga kerukunan antar warga, menciptakan pelayanan yang adil, dan menjaga stabilitas sosial di desa adalah bentuk bela negara yang nyata," imbuh Bupati. Pemimpin desa harus menjadi contoh, panutan, dan pelindung bagi rakyatnya.
- Tingkatkan Kapasitas dan Profesionalisme: Gunakan Bimtek ini untuk belajar, berdiskusi, dan memperluas wawasan. "Pemimpin yang terus belajar adalah pemimpin yang tangguh menghadapi zaman," pesannya. Jangan puas dengan rutinitas; berinovasilah, bertransformasilah, dan utamakan pelayanan publik yang berkualitas.
- Teguhkan Komitmen terhadap NKRI dari Tingkat Desa: Ingatlah, kekuatan bangsa ini dibangun dari desa-desa yang kuat, berdaya, dan bersatu. "Desa adalah benteng terakhir keutuhan NKRI," serunya. Maka, para pemimpinnya harus menjadi pelopor dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
- Titik Balik Harapan: Membangun Indonesia dari Desa
Demikianlah pesan-pesan yang mengalir dari hati seorang pemimpin, harapan yang terpatri dalam setiap kata.
Bupati Ontot berharap, seluruh peserta mengikuti Bimtek ini dengan serius, disiplin, dan penuh semangat pengabdian. Semoga kegiatan ini melahirkan pemimpin-pemimpin desa yang tak hanya cakap secara administratif, namun juga berintegritas dan berjiwa kebangsaan.
"Mari kita jaga dan bangun desa dengan semangat cinta tanah air, demi Indonesia yang lebih kuat dan bermartabat," tutup Bupati, sebelum akhirnya dengan penuh rasa syukur menyatakan Bimbingan Teknis bagi perangkat desa se-Kabupaten Sanggau resmi dibuka.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kesehatan, kekuatan, dan petunjuk dalam melanjutkan tugas mulia ini.
Dari desa, Indonesia akan terus merajut asa, membangun masa depan yang gemilang.
0 Komentar